Contoh Kasus yang Dapat Diselesaikan Dengan Forward Chaining dan Backward Chaining

SISTEM PAKAR  UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KUCING
(Forward Chaining dan Backward Chainging)



DEFINISI
Sistem Pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Kusrini, 2006).
Forward Chaining merupakan sebuah metode inferensi yang dapat digambarkan secara logis sebagai aplikasi berulang dari modus ponens. Forward chaining adalah strategi implementasi yang populer untuk sistem pakar, sistem aturan bisnis dan produksi. Forward chaining dimulai dengan data driven. Artinya pada forward Chaining semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Backward chaining merupakan metode inferensi yang dilakukan untuk bidang kecerdasan buatan yang dimulai dengan pendekatan tujuan atau goal oriented atau hipotesa.

PENDAHULUAN 
Pada saat ini banyak penemuan penyakit kucing maka dengan kemajuan teknologi komputer dapat membantu manusia dalam berbagai bidang salah satu diantaranya adalah sistem pakar. Sistem pakar merupakan program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti seorang pakar. Dengan perkembangan sistem pakar dapat dibuat aplikasi sistem pakar yang dapat mendiagnosa penyakit kucing berdasarkan gejala-gejala dan cara pengobatannya serta terapi penyembuhannya.

              
Tabel 1. Variabel Hubungan Gejala dan Penyakit Kucing

N
Id
Gejala
Kok
Tripa
Hepat
Babe
Diste
Ankilosto
Tunga
Phthir
Pediku
o
Gej

sidi
no
ozoon
siosis
mper
miosis
u
iasis
Losis

ala

osis
somia
osis



Otode






sis




ctes














1
G1
Dehidrasi




*




2
G2
Kekurusan



*



*

3
G3
Malas  bergerak
*
*
*
*
*

 *


4
G4
Anemik
*
*



*

*

5
G5
Diare
*



*
*



6
G6
Demam


*
*
*




7
G7
Pucat


*






8
G8
Anoreksia



*


*

*








9
G9
Epifora




*















10
G10
Melena (berak











*






11
G11
Ikterus (kulit











*


*


12
G12
Kutu di badan

















*
13
G13
Kelumpuhan






*











14
G14
Pincang







*











15
G15
Menurun









*








16
G16
Halitosis










*








17
G17
Muntah










*








18
G18
Lesi
anggota








*
*






19
G19
Batuk












*






20
G20
Radang kulit











*


*
*















Tabel 2. Variabel Hubungan Obat dan Penyakit Kucing


























N
Id
Obat

Koksid

Trip
Hepatozo

Babes

Diste

Ankilosto

Tung

Phthir

Pediku
o
Oba


iosis

Ano
onosis

iosis

mper

miosis

au

iasis

losis

t





Somi










Otod











A










ectes


























1
O1
Ormetoprim
*


















2
O2
Tribrisen
*


















3
O3
Tortrazuril
*


















4
O4
Injeksi




*















5
O5
Diminazene



*















6
O6
Isometamedi



*















7
O7
Trimetho




*













8
O8
Pyrimethami




*













9
O9
Clindamycin




*

*











1
O10
Decoquinate




*













1
O11
Injeksi








*











1
O12
Cairan











*








1
O13
Injeksi











*








1
O14
Vitamin B










*








1
O15
Telmin/Cane












*






1
O16
Dipping















*




1
O17
Injeksi















*




1
O18
Memandikan
















*


1
O19
Larutan

















*


2
O20
Selamektin


















*
2
O21
Injeksi



















*
2
O22
Bayticol 60
















*





RULE
Representasi pengetahuan yang dilakukan untuk membangun aplikasi ini menggunakan kaidah produksi berbasis aturan (rule). Struktur rule mempunyai dua bagian yaitu antesendent dan consequents. Konklusi yang dinyatakan pada bagian THEN dinyatakan benar, jika bagian IF pada sistem tersebut juga benar atau sesuai dengan aturan tertentu.

Kaidah produksi pada sistem ini menggunakan dua penelusuran yaitu forward chaining untuk kaidah produksi penyakit dan backward chaining untuk kaidah produksi terapi penyakitnya. Kaidah produksi untuk implementasi adalah : Kaidah Produksi Penyakit Penyakit yang dibahas dalam implementasi ini antara lain penyakit Koksidiosis, Tripano somiasis, Hepatozoonosis, Babesiosis, Distemper, Ankilostomiosis, Tungau Otodectes, Phthiriasis, Pedikulosis. 

Berikut kaidah produksi penyakit sesuai dengan gejala-gejalanya :

Forward Chaining :
Sistem pakar : Dokter Hewan
Kasus : Pasien ingin berkonsultasi apakah kucingnya terkena penyakit koksidiosis

Fakta yang ada: 
  • Kucing mengalami gejala: 
  1. Malas Bergerak (A TRUE)
  2. Anemik (B TRUE)
  3. Diare (C TRUE)
  • Apakah tepat kucing peliharaannya terkena penyakit koksidiosis?
    Rule Simplification

a. Kaidah produksi penyakit Koksidiosis 
If malas bergerak karena lemah badan 
and anemik 
and diare 
then penyakit koksidiosis

Kesimpulan: Kucing tersebut terkena penyakit koksidiosis

Backward Chaining
Sistem pakar : Dokter Hewan
Kasus : Pasien konsultasi terapi atau obat yang cocok untuk kucing peliharaannya yang terkena penyakit hepatozoonozis

Rule Simplification
b.Kaidah untuk terapi atau obat penyakit Hepatozoonozis
if malas bergerak karena lemah badan
and demam suhu tubuh>40 derajat celcius 
and pucat 
then O7, O8, 09 and O10

Kesimpulan: Kucing tersebut diberi obat trimetho, pyrimethami, clindamycin dan decoquinate



Gambar 1. a) Forward Chaining b) Backward Chaining


Demikianlah tulisan yang saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah kecerdasan butan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro. 
Mungkin terdapat banyak kesalahan dalam penulisan tugas kali ini, kurang dan lebihnya mohon maaf. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat, sekian dan terima kasih. 












Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES UNTUK MENDIAGNOSA TINGKAT STRES